Buku ini sengaja ditulis sebagai buku penuntun bagi petani kentang. Penulis membahas secara lengkap, bagaimana cara membudidaya kentang di dataran tinggi dan di dataran medium. Bahkan dalam buku ini dibahas secara khusus tentang cara pemupukan, karena selama ini para petani dalam budidaya kentang masih melakukan kesalahan yang merugikan mereka sendiri. Petani banyak yang menggunakan bahan kimia, baik sebagai pupuk maupun dalam penggunaan pestisida. Di sini dijelaskan bahwa penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menurunkan produktifitas lahan dan mencemari lingkungan, dan membuat kondisi tanah semakin masam. Belum lagi kelangkaan pupuk kimia sering terjadi disaat petani membutuhkannya, sehingga harganya menjadi mahal. Hal ini berdampak buruk pada penurunan produksi karena takaran pupuk yang diberikan tidak sesuai kebutuhan tanaman.
Usaha mengurangi pemakaian pupuk kimia dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme. Keberadaaan mikroorganisme dalam tanah mempunyai peranan dalam mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk hayati adalah jenis pupuk yang mengandung mikroorganisme tertentu dalam jumlah banyak dan mampu menyediakan hara serta membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati harganya lebih murah dan tidak berdampak buruk terhadap tanah maupun lingkungan. Pemakaian pupuk hayati akan menghemat penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik hingga 50% dari kebiasaan setempat, Pengendalian hama dengan pestisida hayati atau pestisida nabati lebih ramah lingkungan. Pemakaian pestisida kimia sebaiknya dilakukan bila serangannya sudah membahayakan tanaman.